I. PENDAPAT MENGENAI HAL YANG BERKAITAN DENGAN SESUATU YANG BERTENTANGAN SOSIAL DI DALAM MASYARAKAT.
Saya akan membahas tentang suatu hal yang selalu bertentangan yaitu rasisme. Di Indonesia banyak sekali rasisme terutama di agama dan kebudayaan . Indonesia memeiliki beragam budaya dan agama sehingga terkadang ada rasisme di antara masyarakat , kebanyakan masyarakat yang melakukan rasisme itu dia selalu merasa agama dan budayanya lah yang selalu benar.
Salah satu contoh rasisme di Indonesia :
Diskriminasi dan rasisme terhadap etnis Tionghoa pada bulan mei 1998 . Pada tahun 98 itu adalah kejadian yang paling mengerikan dan paling geger di Indonesia , beberapa etnis tionghoa di dipukuli dan dibunuh oleh kalangan mahasiswa dan masyarakat Indonesia .
Seperti yang kita ketahui bersama, etnis Tionghoa menjadi korban utama kekerasan yang terjadi pada peristiwa itu, dimana ketika rumah, toko, perusahaan dan aset milik kaum Tionghoa dibakar dan isinya dijarah; termasuk pemerkosaan, penganiayaan dan pelecehan terhadap ratusan wanita etnis Tionghoa kala itu.
Seperti yang kita ketahui bersama, etnis Tionghoa menjadi korban utama kekerasan yang terjadi pada peristiwa itu, dimana ketika rumah, toko, perusahaan dan aset milik kaum Tionghoa dibakar dan isinya dijarah; termasuk pemerkosaan, penganiayaan dan pelecehan terhadap ratusan wanita etnis Tionghoa kala itu.
Kerusuhan yang terjadi pada Mei 1998 terjadi awalnya karena :
1. Penembakan terhadap para aktivis mahasiswa Trisakti pada 12 Mei 1998 yang mengakibatkan 4 mahasiswa tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka akibat melakukan aksi demo Krisis Moneter di Indonesia.
2. Krisis Finansial Asia sehingga menimbulkan kritik kepada pemerintahan waktu itu (Orde Baru).
2. Krisis Finansial Asia sehingga menimbulkan kritik kepada pemerintahan waktu itu (Orde Baru).
Namun ternyata yang paling dirugikan dari rentetan peristiwa ini sebenarnya adalah etnis Tionghoa yang sejatinya tidak tahu menahu, bahkan tidak mau ambil pusing soal aksi demo para mahasiswa ini (yang bermaksud untuk menggoyang pemerintahan pada waktu itu).
Etnis Tionghoa juga sebenarnya tidak mau pusing siapa yang mengkudeta siapa, atau siapa yang mengerahkan pasukan, dsb. Yang kita tahu, kita hanya ingin hidup aman dan tentram di Negeri ini; namun faktanya justru kita yang “dikorbankan” sebagai tumbal reformasi.
referensi : https://www.tionghoa.info/kerusuhan-mei-1998-harga-yang-harus-dibayar-oleh-etnis-tionghoa/
referensi : https://www.tionghoa.info/kerusuhan-mei-1998-harga-yang-harus-dibayar-oleh-etnis-tionghoa/
Komentar
Posting Komentar